Riset Air Perkotaan 2014-2018

Salah satu tantangan besar di masa depan berkaitan dengan pengelolaan air. Penyediaan pasokan yang aman untuk penduduk perkotaan yang padat, pengelolaan polusi dan air limbah, serta pengendalian banjir di tengah iklim yang berubah akan menguji planner dan pembuat kebijakan di seluruh dunia. Negara-negara berkembang bahkan menghadapi hambatan yang lebih besar, tetapi juga memiliki peluang unik. Secara khusus, negara-negara seperti Indonesia memiliki kesempatan untuk belajar dari kesalahan kota-kota di negara maju dan melampaui mereka untuk mewujudkan sistem yang berkelanjutan secara lingkungan dan sosial.

Program penelitian Cluster Air Perkotaan bertujuan untuk mewujudkan pemahaman rinci tentang sistem air Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, serta untuk mengeksplorasi potensi mereka menuju masa depan yang ramah air melalui jalur sosio-politik dan biofisik. Hal ini dilakukan melalui proses benchmarking dan diagnosis tantangan dan peluang terkait air di Bogor Raya terhadap kota-kota maju lainnya.

Baca dan unduh laporan lengkap Urban Water kami di sini

Di tingkat RT/RW, program penelitian mengamati empat lokasi di Bogor Raya – Pulo Geulis, Griya Katulampa, Cibinong Situ Front City dan Sentul City. Lokasi-lokasi ini mencerminkan serangkaian kondisi spasial, sosial dan ekonomi di dalam kota yang lebih luas dan memberikan penilaian komprehensif tentang berbagai cara sebuah kota dapat berkembang dan berubah seiring waktu.

Wawasan yang diperoleh dan kemitraan yang dibangun diharapkan akan membawa perbedaan yang bertahan lama dan membantu Indonesia untuk mengarah ke masa depan yang ramah air.

Capaian utama

  • Melalui tiga lokakarya co-design di Melbourne dan tiga lokakarya co-design di Bogor, cluster kerja sama penelitian antara Monash, Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor berkembang dan diperkuat melalui program penelitian dua tahun.
  • Lebih dari 30 mahasiswa pendidikan tinggi di Institut Pertanian Bogor dan Universitas Indonesia melakukan penelitian yang berkaitan dengan Cluster Air Perkotaan, di bawah pengawasan akademisi cluster, dan beberapa siswa ini juga telah mendukung pengumpulan data cluster dan kegiatan penerjemahan.
  • Cluster Air Perkotaan (Urban Water Cluster – UWC) meluncurkan Learning Alliance pada bulan November 2017 melalui penandatanganan deklarasi kota-kota ramah air oleh Walikota Bogor, Kepala Bappeda, pemimpin cluster dan 82 “water champions”. Learning Alliance didirikan sejak awal program penelitian untuk menghubungkan para thought leaders, pembuat keputusan, perancang, perencana, akademisi dan penduduk.
  • UWC merancang dan mengadakan empat lokakarya ‘visi masyarakat’ dengan penduduk Pulo Geulis dan Griya Katulampa. Lokakarya ini mengeksplorasi aspirasi warga untuk komunitas mereka dan bagaimana air dapat berperan dalam mencapai visi tersebut. Untuk Pulo Geulis, Cluster mengembangkan visi menjadi sejumlah rencana desain perkotaan yang ramah air, dengan menggabungkan infrastruktur berbasis alam dan peta jalan untuk pelaksanaan.
  • Cluster bekerja sama erat dengan badan-badan pemerintah di Bogor Raya untuk memahami hambatan dan kondisi yang mendukung transisi menuju masa depan yang ramah air melalui tata kelola air, kebijakan dan peraturan air, perencanaan kota dan praktik pengelolaan sumber daya air.
  • Delegasi pemerintah Kabupaten Bogor dan otoritas pengelolaan sumber daya air dari Kabupaten Bogor (Indonesia) mengunjungi Monash University untuk menghadiri Lokakarya Tata Kelola & Strategi selama dua hari dengan tim penelitian Cluster Air Perkotaan.
  • UWC diundang ke sebuah sesi untuk berbagi dengan PDAM Kabupaten Bogor dan para pelanggan. Sesi tersebut mencakup kunjungan ke Instalasi Sumber Mata Air Ciburial dan presentasi bersama mengenai gagasan utama oleh para pemimpin Cluster. Delegasi mengeksplorasi skala dan metodologi penelitian, wawasan untuk diversifikasi sumber daya air, dan cara konsep Kota Ramah Air (Water Sensitive City – WSC) dimasukkan ke dalam kerangka kerja TPB.
  • Proyek The Masters in Sustainability Industry memberi siswa kesempatan untuk bekerja sama dengan perusahaan sosial pemenang penghargaan di Indonesia, Ecofunology, dalam merancang game edukasi baru yang ditujukan untuk para pemain agar dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang skenario masa depan terkait perubahan iklim, urbanisasi, dan perubahan masyarakat, serta bagaimana pilihan-pilihan terkait air dapat memengaruhi kehidupan dan ketahanan kota dan komunitas mereka.
  • Dr Dwinanti R Marthanty, Pemimpin Cluster Air Perkotaan di Universitas Indonesia, mendapatkan penghargaan bergengsi, yakni APEC Women in Research Fellowship pada bulan Juli 2018.
  • Laporan final penelitian tentang Air Perkotaan diluncurkan pada tanggal 4 Desember di Urban Water Showcase and Exhibition di IPB International Convention Center, yang dihadiri oleh 120 pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, industri, media dan masyarakat.
  • Gubernur Jawa Barat, HM Ridwan Kamil menyampaikan kemauan politik yang kuat untuk memasukkan saran dari Cluster ke dalam pedoman desain perkotaan baru yang sedang dikembangkan.

People

Cluster outputs

Laporan teknis

Alur leapfrogging untuk mencapai Bogor yang ramah air

Benchmarking Performa Bogor Perihal Ramah Air

Membangun Pemerintahan Sensitif Air di Bogor Raya

Ulasan penerapan infrastruktur hijau dalam pengelolaan air di Bogor

Panduan mengembangkan skenario adaptasi infrastruktur untuk transisi ramah air di Bogor

Laporan studi kasus

Pulo Geulis: Revitalisation 2045 | Revitalisasi 2045

Griya Katulampa: Pelajaran yang diambil | Lessons learned

Situ Front City: Strategi transisi menuju WSC | Transition strategy to WSC

Sentul City: Lessons learned | Kota Sentul: Pelajaran yang diambil

 

News updates

Cluster summary reports

Academic articles by GRIP students

Projects