Riset Kesehatan 2014-2018

Hal terpenting bagi pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan masyarakat adalah kesehatan jasmani dan rohani rakyatnya, terutama generasi mudanya.  Berinvestasi dalam kesehatan jasmani dan rohani akan menjadi kunci bagi sukses Indonesia di abad ini; Hal tersebut juga sama pentingnya bagi Australia.

Tantangan besar yang dihadapi kedua negara meliputi pencegahan penyakit, disabilitas, kematian dini dari Penyakit Tidak Menular (PTM).  World Health Organisation memperkirakan bahwa penyakit-penyakit tersebut berkontribusi terhadap 71 persen angka kematian global setiap tahun, dan WHO menyatakan PTM ancaman terbesar kedua bagi kesehatan global setelah polusi dan perubahan iklim.

Dahulu, fokus PTM hanya sebatas penyakit jantung, diabetes, penyakit paru-paru kronis, kanker, dan obesitas. Namun saat ini, kondisi kesehatan mental dianggap semakin meningkat dan signifikan, dimana di masa lampau jumlah riset dan perhatian kebijakan untuk kesehatan mental relatif lebih sedikit, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Penyakit tidak menular, termasuk kondisi kesehatan mental, merupakan penyebab utama dari masalah penyakit dan kematian dini di Indonesia, Australia dan seluruh dunia. Hal tersebut juga berdampak signifikan biaya ekonomi, dengan estimasi kerugian sebesar USD 7 triliun bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah antara tahun 2011 dan 2025. Di Indonesia, sebagian besar dari skema asuransi kesehatan publik dibelanjakan untuk PTM. Gabungan biaya-biaya tersebut merupakan dampak sosial yang berkepanjangan dari kematian dini, disabilitas dan masalah penyakit yang dapat dicegah.

Untuk memerangi peningkatan epidemi ini, Health Cluster mengkonsentrasikan kegiatan risetnya melalui berbagai pendekatan inovatif untuk pencegahan primer pada anak-anak dan remaja. Sejumlah tema dari proyek kami adalah sebagai berikut:

  • Pencegahan primer: Kami menginvestasikan upaya kami di bidang ini karena pencegahan lebih baik daripada pengobatan – dan jauh lebih terjangkau daripada pemeriksaan, diagnosa, maupun penanggulangan PTM.
  • Mengatasi faktor-faktor risiko: menghilangkan satu kebiasaan berisiko dapat mengurangi tingkat kondisi secara berlipat ganda – sebagai contoh, merokok yang tidak lepas dari penyakit jantung, penyakit paru-paru kronis dan kanker. Faktor risiko seperti merokok, pilihan gizi buruk, asumsi alkohol yang berlebihan dan kurangnya kegiatan fisik juga termasuk hal yang dapat dicegah.
  • Pencegahan dini: Investasi yang paling efektif biaya adalah investasi pada kesehatan pada usia dini. Intervensi pada anak dan remaja mampu memperbaiki gizi, meningkatkan aktivitas fisik, serta membantu manusia untuk menghindari substansi berbahaya saat beranjak dewasa. Pendidikan berkualitas juga sangat penting bagi masa depan kesehatan jasmani dan rohani, begitu pula dengan lingkungan fisik dan sosial yang aman dan dinamis.
  • Manfaat tambahan: Kami telah membantu membangun pemahaman bahwa manfaat intervensi dini melampaui generasi saat ini, dengan manfaat yang dapat dituai pada masa dewasa dan memastikan bahwa generasi selanjutnya akan mendapatkan titik tolak awal yang paling sehat dalam kehidupan.
  • Meningkatkan kualitas riset dan pelatihan: Kami telah menggunakan metode-metode riset terbaru, mendatangkan sejumlah tim lintas disiplin baru, fokus terhadap alih pengetahuan, dan membantu membangun kemampuan manajemen riset.
  • Memberdayakan generasi muda: Kami telah bekerja keras untuk melibatkan generasi muda sebagai peserta aktif dalam proses riset, dan untuk mengangkat suara mereka dalam berbagai kegiatan penerjemahan riset.
  • Meningkatkan kapasitas: Kami telah berupaya untuk memaksimalkan peluang kebijakan guna efektivitas kegiatan PTM di tempat anak-anak dan generasi muda hidup dan belajar.

Capaian utama

  • Belajar dari generasi muda tentang kendala atas akses terhadap makanan bergizi yang segar, tentang kebutuhan akan ruang bagi mereka agar dapat aktif beraktivitas fisik, serta mengenai peningkatan tekanan yang berdampak negatif bagi kesehatan mental mereka.
  • Mengikuti pelatihan, para dokter umum semakin percaya diri untuk bermitra dengan pelajar untuk kegiatan promosi kesehatan di berbagai sekolah di Yogyakarta.
  • Evaluasi strategi periklanan Perusahaan Besar Susu Formula (Big Formula) yang memperlihatkan bahwa para ibu tenaga kesehatan profesional di Indonesia dan Australia terpengaruh untuk menjauh dari Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan membeli produk-produk mereka yang kurang sehat.
  • Pemetaan geospasial menunjukan tingkat saturasi iklan Perusahaan Besar Tembakau (Big Tobacco) yang menargetkan anak-anak dan remaja di sekitar lokasi sekolah (tempat-tempat yang seharusnya menjadi ruang yang sehat dan aman bagi anak dan generasi muda).
  • Pada bulan Oktober 2017, delegasi Indonesia untuk International Association for Adolescent Health Congress berkomitmen untuk membentuk asosiasi nasional kesehatan remaja. Hal tersebut memprakarsai pembentukan Asosiasi Indonesia untuk Kesehatan Remaja (AKAR), suatu wadah untuk mempengaruhi agenda kebijakan, kegiatan riset, pendidikan dan pelatihan, dan praktik klinik di Indonesia.
  • Menarik perhatian kepada ‘beban ganda’ gizi pada anak dan remaja, dengan kebutuhan untuk mengurangi stunting dan obesitas.
  • Mendukung pengembangan dan pemberdayaan kemitraan riset kolaboratif bilateral.
  • Menyediakan peluang untuk memperoleh pengalaman di kegiatan riset, konsultasi dan praktik pembelajaran melalui pola pikir yang berbeda, pertanyaan bermakna, dan peserta yang aktif berpartisipasi.

People

Projects