Memahami respon imum terhadap infeksi tuberkulosis untuk membantu perancangan vaksin baru
Latar belakang
Proyek ini bermaksud untuk menentukan apakah antigen dalam protein dalam dua kandidat vaksin tuberkulosis (TB) yang protektif terhadap infeksi TB eksperimental, dikenali oleh reaksi imun sel T para pasien TB. Ini merupakan langkah yang esensial dalam penentuan vaksin-vaksin tersebut guna pengembangannya sebagai vaksin TB baru. Hal tersebut merupakan kerja sama antara peneliti medis pada University of Sydney dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk memfasilitasi transfer tes imunologis dari Sydney ke UGM.
Tujuan proyek ini adalah:
- Untuk membuat tes imunologis untuk mengenali sel T dari antigen dalam protein tuberculosis dari para pasien TB dalam laboratorium TB pada Fakultas Kedokteran, UGM.
- Untuk mengadakan lokakarya tentang penelitian tuberkulosis di UGM, yang berfokus pada respon imun terhadap tuberculosis dan pengembangan vaksin TB baru.
- Untuk menguji respon imun terhadap antigen dalam protein tuberculosis pada para pasien TB dan pengawasan endemis kesehatan dari Klinik Paru-Paru tingkat Propinsi.
- Untuk menentukan apakah ko-infeksi HIV pada pasien tuberkulosis mengurangi respon sel I terhadap antigen dalam protein tuberculosis.
Tujuan penelitian adalah untuk memahami respon imun manusia terhadap kandidat antigen dalam vaksin TB di negara dengan beban TB tinggi. Proyek ini telah berhasil menginisiasi kolaborasi penelitian TB antara the Sydney Medical School, University of Sydney dan Pusat Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran, UGM. Transfer dua tes imunologi, ELISA dan ELISpot, dilakukan dengan mengirim mahasiswa PhD Indonesia dari University of Sydney, Heni Muflihah, untuk melakukan tes dan melatih para ilmuwan Indonesia di UGM, Yogyakarta. Hal ini berbeda dengan kegiatan yang direncanakan untuk melatih para ilmuwan Indonesia di Sydney. Modifikasi ini dibutuhkan setelah pengkajian awal dari fasilitas dan perubahan yang tidak diduga dari persyaratan keamanan dalam laboratorium. Alasan lain untuk modifikasi adalah ketidakcakapan dalam mencari pasien HIV-TB dan melakukan tes imunologi pada pasien tersebut.
Penelitian untuk memahami respon imun manusia terhadap TB dan antigen dalam vaksin TB dilakukan di Yogyakarta. Dua antigen dalam protein, CysD and MPT83, dikembangkan di University of Sydney. Penelitian oleh Profesor Britton dan Triccas telah mendemonstrasikan bahwa vaksin TB yang berasal dari antigen dalam protein menyebabkan perlindungan imun parsial dari infeksi M. tuberculosis dalam model aerosol infeksi TB pada tikus. Penelitian ini untuk mengetes respon manusia terhadap protein-protein tersebut, termasuk tiga tambahan antigen dalam protein rekombinan M. tuberculosis. Etika protokol dari penelitian ini telah diakui oleh University of Sydney Human Ethics Committee (Project No.2015/346), dan Komisi Etika Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran UGM. Penerapan etika protokol berlangsung lama, yang berkontribusi terhadap keterlambatan inisiasi penelitian.
Penelitian dimulai pada bulan Oktober 2015 dan usai pada bulan Agustus 2016. Dari 76 peserta yang direkrut, 33 peserta merupakan pasien TB aktif, dan 43 peserta dalam pengawasan kesehatan. Darah vena dikumpulkan dan mononuklear sel darah perifer diisolasi untuk respon tes terhadap kandidat antigen dalam vaksin TB dengan dua tes imunologi, ELISA dan ELISpot. Antigen dalam protein rekombinan M. tuberculosis yang dites dalam penelitian ini adalah CysD, MPT83, Ag85B, ESAT-6, dan CFP-10.
Temuan
Pada dasarnya, penelitian ini mampu untuk mengukur respon imun manusia terhadap kandidat vaksin TB dengan ELISA. Respon terhadap antigen dalam pasien TB aktif sama dengan respon dari yang dalam pengawasan kesehatan. Respon keseluruhan dalam tes ELISpot itu bermacam-macam karena membaca pelat ELISpot dengan mikroskop dalam pengaturan lapangan terbukti tidak dapat diandalkan. Teknik ELISpot membutuhkan pembaca pelat otomatis untuk hasil yang akurat.
Meski demikian, seluruh lima protein yang dites dikenali oleh sel T dari 40-50 persen pasien TB aktif, termasuk dua antigen dalam vaksin, CysD and MPT83, yang dikembangkan di University of Sydney. Vaksin TB di masa yang akan datang akan menggunakan kombinasi dari antigen-antigen tersebut.