Elektrifikasi wilayah terpencil di Indonesia

Perubahan teknologi yang pesat dan meluas memiliki berlapis dampak yang kompleks, dimana elektrifikasi wilayah terpencil menjadi satu poin penting utama. Elektrifikasi membantu kelancaran bisnis lokal, menciptakan peluang di bidang industri dan pendidikan, serta meningkatkan keterhubungan global. Hal yang seringkali kurang dipertimbangkan adalah keretakan di bidang sosial dan bahkan konflik yang dapat muncul, bersama dengan stktur sosial dan nilai budaya yang berubah dari waktu ke waktu. Agar proyek elektrifikasi dapat sukses dalam jangka panjang, maka masyarakat dan ilmuwan sosial perlu dilibatkan di dalam tahap perencanaan, implementasi dan tindak lanjut. Hal ini terutama untuk kasus penerapan elektrifikasi skala besar.

Proyek ini melaksanakan pekerjaan di tingkat tapak untuk riset mendalam dan menyelami dampak sosial dan faktor pemfasilitasi (enabler) yang terkait dengan inisiatif elektrifikasi dan energi terkait di wilayah terpencil di Indonesia, dan dalam jangka panjang, di Australia. Kontribusi utama proyek di dalam perencanaan elektrifikasi wilayah terpencil adalah artikulasi kebutuhan dan langkah awal menuju sinkronisasi antara sumber daya energi tingkat makro dan biaya teknologi pengumpulan data sengan studi lapangan etnografik di tingkat daerah.

Tim peneliti mengumpulkan dan mengawali analisis data tentang ketersediaan, potensi dan faktor biaya yang terkait dengan sumber daya energi di seluruh kepulauan, Studi lapangan fokus pada wilayah darat yang telah ditentukan di Kalimantan Barat dan rantai pulau terpencil di Maluku, yang menghasilkan studi kasus individual dan cakupan untuk perbandingan umum dari beberapa variabel di lokasi tersebut. Kombinasi dari pengumpulan data tingkat makro, partisipasi jejaring tingkat tinggi, paparan seminar, studi etnografik dan kunjungan lapangan menghasilkan masukan berharga bagi wilayah yang masih minim riset tentang elektrifikasi wilayah terpencil. Hal ini bermanfaat bagi para pemangku kepentingan dari industri, perwakilan pemerintah, akademisi dan masyarakat.

Proyek ini dilaksanakan dengan latar belakang para pemimpin Indonesia yang berupaya untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur negara yang pesat, dengan kebutuhan untuk melestarikan integritas budaya dan keanekaragaman hayati yang kaya. Energi terbarukan menjadi lebih mudah diakses dan teknologi menjadi lebih sederhana, lebih efisien dan lebih terjangkau, namun kepentingan dari sektor batubara dan energi zaman terdahulu juga masih tetap kuat dan dijaga. Sebagaimana terbukti di banyak negara, program energi terbaru di wilayah terpencil dengan niat baik dapat memberikan banyak manfaat, namun juga dapat menciptakan isu sosial baru dan seringkali memiliki tingkat kesuksesan jangka panjang yang

Dengan berbagai inisiatif elektrifikasi utama yang sedang berjalan – seperti Program Indonesia Terang – tim terlibat di dalam berbagai macam pengumpulan data sumber daya dan data ekonomi, sekaligus memimpin studi granular di tingkat desa. Tujuan utamanya adalah untuk membangun tim bilateral, antar-disiplin, dan menciptakan data solid yang relevan untuk kebijakan melalui pembelajaran bersama dengan para pemimpin di tingkat desa dan kabupaten.

Proyek memberikan manfaat bagi Indonesia dan Australia melalui sifat bilateral di dalam riset. Manfaat lebih luas dari proyek adalah perhatian terhadap faktor berlawanan namun paralel, dan tantangan aspirasi kelistrikan dari energi terbarukan di wilayah terpencil di kedua negara. Meskipun jumlah populasi dan PDB per kapita Indonesia dan Australia berbeda dengan signifikan, namun kedua negara memiliki wilayah luas dengan populasi yang tersebar (baik di wilayah gurun dan laut) dan sama-sama memerlukan solusi penyediaan energi inovatif, dimana microgrid menjadi salah satu potensi solusi yang kuat.

Tujuan proyek ini adalah untuk ‘mengidentifikasi ranah tepat bagi para pemfasilitasi (enabler) kebijakan untuk membantu adopsi teknologi energi terbarukan bagi elektrifikasi wilayah terpencil di Indonesia’. Tujuan proyek meliputi pemetaan jenis dan tingkat elektrifikasi di Indonesia, memahami pengetahuan dan aspirasi para pemangku kepentingan di tingkat daerah tentang energi terbarukan, dan menjajaki dampak sosial dan faktor penerimaan di bidang elektrifikasi.

Pemimpin tim mengunjungi berbagai desa untuk berdiskusi tentang isu dan aspirasi, serta terlibat di berbagai kegiatan umum, dan dua mahasiswa/i Master tinggal selama lebih dari tiga bulan di wilayah desa masing-masing. Para anggota tim bekerja sama dengan para peneliti dari universitas terdepan di propinsi di mana desa tempat studi kasus dilaksanakan – Universitas Tanjungpura (Pontianak, Kalimantan Barat) dan Universitas Pattimura (Ambon, Maluku) – dimana sebagian besar di antara mereka terhubng dengan masyarakat setempat, meskipun tidak tidak terhubung dengan mereka yang ada di studi ini. Dalam prosesnya, ada pelaksanaan beberapa pertemuan, dan dua seminar di Universitas Tanjungpura di Kalimantan Barat, dimana berkumpul di acara tersebut adalah para pemangku kepentingan dan universitas dan NGO.

Proyek ini akan memberikan kontribusi substantif terhadap pengembangan data tingkat makro tentang sumber daya energi dan pertimbangan ekonomi terkait lainnya di Indonesia. Kegiatan utama proyek kecil diarahkan untuk studi etnografik ‘bawah ke atas’. Studi di tingkat daerah menekankan masukan tentang isu seputar sosio-ekonomi dan budaya yang dapat dikembangkan melalui studi lebih mendalam menjadi kasus desa tunggal. Selain itu, upaya untuk menjembatani pendekatan makro/kuantitatif dengan mikro/kualitatif membentuk komponen untuk persiapan implementasi yang akan datang.

Sifat dimensi etnografik yang unik dan progresif di dalam proyek ini menerima pujian di simposium Antropolgi Internasional di Universitas Indonesia pada tahun 2016.

People

Outputs

Presentasi

Laporan tentang hambatan dan pemfasilitasi kebijakan untuk adopsi teknologi elektrifikasi energi terbarukan di tingkat makro dan mikro. Dipaparkan di komponen Cluster Energi oleh AIS Research Summit di Surabaya.

Dr Richter memberikan pemaparan sesuai dengan judul proyek di forum AIC-Energy di Canberra.