Microgrids sebagai pemfasilitasi perjalanan menuju investasi sistem pembangkit dan dekarbonisasi berkesinambungan

Proyek ini mencari cara untuk menerapkan pendekatan berbasis pemikiran sistem terhadap investasi berkelanjutan di bidang sistem kelistrikan di Australia dan Indonesia, dengan menggunakan microgrid sebagai pemfasilitasi (enabler).Proyek bertujuan untuk mengintegrasikan model tekno-ekonomi dengan analisa sosial dan institusional untuk mengidentifikasi strategi terbaik dalam berinvestasi di bidang energi terbarukan.

Beberapa tujuan proyek antara lain sebagai berikut:

  • Untuk mengembangkan platform model komputer untuk mendukung pengambilan keputusan dan serangkaian model yang dapat digunakan ulang untuk mengidentifikasi strategi pelaksanaan microgrid yang terbaik.
  • Untuk melibatkan para pengguna akhir, seperti perusahaan energi dan lembaga masyarakat, dengan cara mengintegrasikan input mereka ke dalam riset proyek dan analisa hasil.
  • Untuk mengintegrasikan faktor sosial dan institusional ke dalam strategi dekarbonisasi agar dapat memfasilitasi eksekusi teknologi microgrid dalam waktu singkat.
  • Untuk menghasilkan rencana stratejik nasional tentang dekarbonisasi sistem kelistrikan, dengan menggunakan microgrid dan tempat penyimpanan energi sebagai pemfasilitasi (enabler).
  • Untuk mengembangkan metodologi studi kasus komparatif dalam menganalisa faktor enabler sosial – budaya dan hambatannya terhadap microgrid.
  • Untuk merancang dan menguji konsep program peningkat kesadaran sosial-teknis tentang pengembangan microgrid di kalangan masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan dan terpencil, sekaligus menampung input dari para pemangku kepentingan, seperti masyarakat, para ilmuwan, dan para pemimpin pemerintah dan bisnis di Indonesia dan Australia.
  • Untuk menjajaki potensi pumped hydro energy storage (PHES) dalam mendukung pelaksanaan produksi listrik tenaga surya dan angin dalam skala besar agar dapat mengurangi defisit listri di masa puncak dan kerugian transmisi/distribusi.

Proyek ini menggunakan metode antar disiplin ilmu, termasuk memproyeksikan tingkat permintaan terhadap listrik di masa depan dan mengembangkan metodologi untuk menyusun model permintaan terhadap sistem tenaga listrik di Indonesia dan Australia saat ini. Berbagai macam instrumen digunakan untuk mengembangkan proyek ini. Sebagai contoh, Plexos Energy Modelling Suite dari Energy Exemplar digunakan untuk membangun model seluruh sistem bagi Indonesia. Instrumen lain juga dikembangkan saat produk di luar rak tidak dapat melaksanakan beberapa tugas-tugas tertentu. Instrumen yang dikembangkan antara lain meliputi instrumen untuk membuat model tingkat permintaan rumah tangga individual berdasarkan model kegiatan dan demografik, dan instrumen untuk mengoptimalkan investasi di ranah produksi, transmisi dan penyimpanan.

Platform sentral lain di dalam proyek adalah penerapan dan analisis komparatif dari empat jenis riset aksi. Platform ini menginvestigasi berbagai tantangan dan menyusun masukan berharga untuk memperdalam dan memperluas apresiasi para pemangku kepentingan tentang perlunya perhatian sistematis terhadap kondisi dan pertimbangan sosial.

Proyek juga mengembangkan metode untuk menentukan lokasi pumped-hydro di dalam kerangka dan di proyek terkait yang didanai oleh Australian Renewable Energy Agency. Pencarian lokasi reservoir atas di Bali mengidentifikasi potensi kapasitas penyimpanan 2,3 TWh, kapasitas yang lebih dari cukup untuk mendukung tenaga listrik dari energi terbarukan 100 persen di seluruh Indonesia.

Proyek ini memajukan kapasitas Cluster Energi untuk membuat model pelaksanaan infrastruktur kelistrikan baru secara signifikan, baik di wilayah yang terkoneksi dengan grid, maupun di wilayah off-grid di Indonesia. Elemen sosio-ekonomi yang terkandung di dalamnya membentuk serangkaian metode penelitian sosial empiris terpadu untuk membantu memastikan pengadaan energi terbarukan di masyarakat degna baik, dengan cara menyatukan perhatian terhadap kondisi lokal dengan pertimbangan praktis seperti logistik dan skalabilitas.

Model yang dibuat meletakkan fokus pada energi terbarukan dan microgrid sebagai enabler untuk dekarbonisasi sistem. Hal ini termasuk dengan mempertimbangkan teknologi baru, seperti baterai di tempat tinggal dan off-river pumped hydro energy storage. Pengaturan kebijakan dan regulas, sekaligus tren menjadi faktor yang turut dipertimbanghkan, termasuk rencana energi nasional dan rencana investasi tahunan utilitas listrik nasional dalam kurun waktu 10 tahun, atau yang dikenal dengan sebutan RUPTL.  Hasilnya adalah proyeksi tingkat permintaan terhadap listrik, proyeksi biaya produksi tenaga listrik, dan proyeksi investasi energi terbarukan yang mendukung target dekarbonisasi nasional. Angka proyeksi tersebut dihitung baik untuk tingkat nasional dan untuk wilayah percontohan Sulawesi Utara.

Mitra lokal dan internasional yang turut terlibat antara lain, Indonesian Institute of Essential Services Reforms, European Climate Foundation, think tank energi asal Jerman Agora Energiewende, dan berbagai lembaga pemerintah dan NGO lain. Studi di Sulawesi Utara didanai oleh APEC dan dilaksanakan bersama oleh firma spesialisasi bidang energi Indonesia CastleRock, berkolaborasi dengan pemerintah Sulawesi Utara, Kota Bitung, Universitas Sam Ratulangi (Manado) dan Universitas Hasanuddin (Makassar).

Model menunjukkan bahwa jalan menuju energi terbarukan merupakan hal yang mungkin dilakukan dan bersifat terjangkau. Untuk mencapai kesimpulan ini, kami menggunakan input data dari pekerjaan Cluster Energi AIC lain, yaitu kajian biaya teknologi energi Indonesia. Sebagai komplementer dari pekerjaan ini, kami juga telah mengidentifikasi potensi lokasi dalam jumlah yang hampir luar biasa tak terbatas untuk pumped hydro di seluruh Indonesia, dimana dataset terperinci tersedia bagi publik untuk Bali agar dapat mendemonstrasikan hal-hal lain yang dapat dilakukan dengan analisis yang lebih jauh lagi. Kami membuat model untuk mengidentifikasi biaya optimal dari solar plus residential battery storage untuk rumah tangga dengan ukuran dan tingkat pendapatan tertentu, dan dapat diaplikasikan di seluruh desa terpencil yang belum memiliki listrik di Indonesia.

Beberapa proyek riset yang telah diselesaikan yaitu:

  • Riset tentang elektrifikasi dengan perspektif antropologu di Kalimann Barat & Maluku (2015-2018)
  • Riset elektrifikasi yang diinisiasi oleh INGO melalui Analisis Lanskap Bidang Kehidupan di Sumba (2016)
  • Riset tentang elektrifikasi dengan perspektif ilmu pengetahuan berkesinambungan di Jawa Barat & Maluku Utara (2017)

 

People

Outputs

Lusis, P., Khalilpour, K. R., Andrew, L. Liebman, A. (2017). Short-term residential load forecasting: Impact of calendar effects and forecast granularity. Applied Energy, 205, 654-669. https://doi.org/10.1016/j.apenergy.2017.07.114

Thomas, S., Richter, M., Lestari, W., Prabawaningtyas, S., Anggoro, Y., Kuntoadji, I. (2018). Transdisciplinary research methods in community energy development and governance in Indonesia: Insights for sustainability science. Energy Research & Social Science, 45, 184-194.

https://doi.org/10.1016/j.erss.2018.06.021

‘Social Approaches to Energy transition Cases in rural Italy, Indonesia and Australia: Iterative Methodologies and Participatory Epistemologies’ (with M Sarrica et al.) Energy Research & Social Science (July 2018)

‘Landscape-Lifescape: A Context and Risk Analysis for Nine Districts in Lombok, South Sulawesi and Sumba Island (with P Adams & G Langford). Green Prosperity Project (2017)

‘Notes on the Anthropology of Electricity in Context of Remote-area Electrification Projects in Indonesia and Other Countries (W P Semedi & A Liebman), Proceeding of the Sixth International Symposium of Jurnal Antropologi Indonesia (2016)

2015: two seminars discussing socio-technical aspects of renewable energy provision, Tanjungpura Univ., Pontaianak, West Kalimantan

2018: Completion of two Masters theses on anthropological dimensions of remote-electrification issues and challenges (UGM)

Project methods are described above and in our referenced Conversation articles, and also in our published articles:

Andrew Blakers, Bin Lu, Matthew Stocks 2017, ‘100% renewable electricity in Australia’, Energy, vol. 133, 15 August 2017, pp. 471-482, ISSN 0360-5442, http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0360544217309568 

Bin Lu, Matthew Stocks, Andrew Blakers, Kirsten Anderson 2018, ‘Geographic information system algorithms to locate prospective sites for pumped hydro energy storage’, Applied Energy, vol. 222, 15 July 2018, pp. 300-312, ISSN 0306-2619, https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0306261918305270 

The website has additional information: http://re100.eng.anu.edu.au/