Menilai ketahanan pangan dan ketahanan masyarakat pulau kecil terhadap perubahan sosial-lingkungan: studi kasus kepulauan Kei di Maluku Tenggara
Mata pencaharian dan ketahanan pangan masyarakat pulau-pulau kecil di Indonesia sangat sensitif terhadap perubahan sosial, ekonomi dan lingkungan. Akan tetapi, cara-cara anggota komunitas pulau kecil mengatasi perubahan sosial-lingkungan masih belum diketahui secara jelas. Melalui kerja sama dengan Universitas Pattimura dan Politeknik Perikanan Negeri Tual, tim melakukan survei terhadap 534 rumah tangga komunitas nelayan di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara, pada bulan Februari 2016. Tujuan utama proyek adalah untuk menilai ketahanan pangan dan ketahanan masyarakat nelayan pulau kecil di Indonesia terhadap perubahan sosial-lingkungan, khususnya terhadap penurunan stok ikan karena bertambahnya jumlah nelayan di daerah tersebut.
Pulau Kei di Maluku bagian selatan, yang terdiri dari Kei Kecil, Kei Besar, Kur, Dullah dan sekitar 130 pulau kecil, memilki penduduk sejumlah 160.000 jiwa. Komunitas ini dipilih sebagai subjek penelitian ini sebagai perwakilan dari kondisi kehidupan di pulau-pulau kecil di Indonesia Bagian Timur, yang rentan terhadap kerawanan pangan. Komunitas pulau kecil sangat bergantung pada sumber daya alam sebagai sumber pangan, pendapatan, dan lapangan pekerjaan. Secara khusus, sumber daya laut menjadi sumber mata pencaharian utama, ketahanan pangan, dan peluang untuk meningkatkan standar hidup. Upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ketahanan masyarakat membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang, pertama, ancaman sosial, ekonomi, dan lingkungan saat ini dan yang berpotensi terjadi; kedua, sensitivitas anggota masyarakat terhadap ancaman; dan, ketiga, kapasitas mereka untuk memitigasi dan beradaptasi dengan ancaman. Informasi yang dikumpulkan oleh proyek memberikan kontribusi dalam bidang-bidang ini.
Proyek ini mendokumentasikan tingkat kesadaran masyarakat tentang perubahan sosial-lingkungan terhadap mata pencaharian mereka, khususnya tingkat pengetahuan mereka tentang penurunan stok ikan dan alasan di balik terjadinya fenomena ini, serta pemahaman mereka tentang ekologi pulau-pulau kecil. Proyek ini juga mengidentifikasi apakah perubahan sosial-lingkungan memengaruhi ketahanan pangan masyarakat nelayan di pulau-pulau kecil, dan mengkaji strategi mereka untuk menanggulanginya, seperti memperkuat daerah pesisir, mendiversifikasi sumber mata pencaharian – misalnya dari sebelumnya memancing ke menanam tanaman – dan pindah ke dataran yang lebih tinggi. Selain itu, proyek ini juga mendokumentasikan strategi investasi jangka panjang, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan anak-anak, dan mengeksplorasi peran perempuan dalam mengembangkan strategi ketahanan masyarakat.
Metode
Proyek ini melakukan survei lapangan di desa-desa pesisir di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara pada tahun 2013 dan mengumpulkan informasi tentang mata pencaharian, karakteristik sosio-ekonomi, tata kelola dan pengaturan kelembagaan untuk pengelolaan sumber daya. Survei lanjutan di desa dan rumah tangga yang sama mengumpulkan data serupa, serta indikator yang mengukur strategi ketahanan dan keamanan pangan. Wawancara tatap muka dilakukan dan data diintegrasikan untuk membuat dataset rumah tangga longitudinal. Proyek ini melakukan analisis data panel untuk memahami dampak perubahan sosial-lingkungan terhadap ketahanan pangan masyarakat dan kemampuan masyarakat untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut.
Hasil dan capaian
Melalui permainan eksperimental terkait pendapatan tambahan dari mata pencaharian alternatif, proyek ini menemukan bahwa, secara rata-rata, peningkatan pendapatan 10 persen akan mengurangi kemungkinan orang dewasa dalam sebuah rumah tangga mengalami kerawanan pangan sebesar 24 persen, dan mengurangi kemungkinan anak-anak dalam sebuah rumah tangga mengalami kerawanan pangan sebesar 34 persen. Hasil ini menunjukkan bahwa pendapatan tambahan yang dibutuhkan untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam rumah tangga di komunitas nelayan relatif kecil.
People
Outcomes
Journal articles
Yamazaki, S., B.P. Resosudarmo, W. Girsang and E. Hoshino. 2018. ‘Intra-village and Inter-village Resource Use Conflict in Indonesia: The Case of the Kei Islands.’ Ocean and Coastal Management, 155:50-59.
Yamazaki, S., B.P. Resosudarmo, W. Girsang and E. Hoshino. 2018. ‘Productivity, Social Capital and Perceived Environmental Threats in Small-Island Fisheries: Insights from Indonesia.’ Ecological Economics 152 (2018) 62–75.
Hoshino, E., E.I. van Putten, W. Girsang, B.P. Resosudarmo, and S. Yamazaki. 2017. ‘Fishers’ Perceived Objectives of Community-based Coastal Resource Management in the Kei Islands, Indonesia.’ Frontiers in Marine Science, 4 (141).
Rus’an Nasrudin, Budy P Resosudarmo, Satoshi Yamazaki and Wardis Girsang, ‘Alternative livelihoods for household food security: Evidence from a small-island fishing community in Indonesia.’ Marine Policy, volume 118.
Paper in progress
Lolita Moorena, Budy P. Resosudarmo, Rus’an Nasrudin, Wardis Girsang, Satoshi Yamazaki, Eriko Hoshino and M. Jibril Tajibu. ‘Collective action on food security in a small island setting: A case study of fishery communities in the Kei islands, Indonesia.’