Tinjauan teknolog dan sumber daya energi Indonesia
Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan cara bagi para penyusun rencana di bidang energi di Indonesia agar memahami biaya relatif terhadap produksi listrik dari 14 teknologi sesuai kondisi di Indonesia. Dengan menggunakan praktik terbaik dari pengembangan program serupa di Australia, proyek bertujuan untuk memberikan dasar bagi kajian teknologi energi Indonesia (Indonesian energy technology assessment – IETA).
Biaya produksi listrik berubah dengan cepat, sehingga memberikan dampak yang serius bagi kebijakan energi nasional. Agar sebuah negara dapat menyusun kebijakan energi yang efektif dan efisien, maka negara tersebut perlu memahami berbagai macam faktor spesifik yang berpengaruh. Biaya produksi akan berbeda-beda, tergantung pada berbagai kondisi penting di negara tersebut, antara lain pasar tenaga kerja, kondisi teknis, geografis, dan iklim, berikut dengan kebijakan domestik. Kebijakan energi di satu negara tidak dapat disusun berdasarkan asumsi biaya produksi dari negara lain.
Dalam beberapa dekade ke depan, sektor kelistrikan Indonesia akan perlu menyesuaikan diri dengan perubahan yang tak terelakan, yaitu faktor biaya relatif teknologi produksi, yang muncul dari inovasi, pergerakan harga bahan bakar dan adopsi kebijakan perubahan iklim. Proyek ini membekali para pembuat kebijakan, investor, peneliti dan developer dengan informasi yang diperlukan untuk memutuskan perihal bauran teknologi optimum agar dapat menyediakan listrik yang berkelanjutan, andal dan terjangkau kepada jutaan pelanggan Indonesia.
Proyek fokus pada penerapan metodologi kajian teknologi energi Australia (Australia energy technology assessment – AETA) di Indonesia, menggunakan biaya dan kondisi khusus yang ada di Indonesia. Tujuan proyek adalah untuk melakukan IETA dan menerapkannya terhadap berbagai macam teknologi yang disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia. Tujuan proyek yang lebih jauh adalah untuk meninjau metodologi kajian teknologi yang sudah ada, mengembangkan pendekatan yang sudah ditingkatkan, dan menerapkan uji coba pendekatan tersebut di pasar listrik di Indonesia.
IETA memberikan estimasi biaya terbaik dan terkini dari 14 teknologi produksi listrik untuk kondisi Indonesia, terutama untuk wilayah Jakarta. IETA membuka ruang untuk silang teknologi serta perbandingan dari waktu ke waktu. Estimasi biaya untuk seluruh 14 teknologi terpilih dibuat berdasarkan pendekatan dari ‘bawah ke atas’, dengan memperhitungkan biaya komponen, sehingga biaya marjinal dalam jangka panjang dari produksi listrik dapat diperhitungkan. Metode yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya diterapkan secara konsisten di semua teknologi, dan seluruh asumsi utama yang digunakan dijabarkan dengan terperinci. Parameter dan biaya dari IETA sangat berharga bagi perusahaan, regulator dan operator di bidang energi, yang memerlukan perbandingan biaya secara terperinci dari seluruh teknologi energi untuk keperluan penyusunan perencanaan.
Mengikuti model Australia, IETA telah dikembangkan melalui proses konsultasi dengan para ahli di Indonesia dan menggunakan studi biaya input teknologi di Indonesia, terutama untuk berbagai macam nilai terpilih, seperti harga bahan bakar, parameter kinerja dan tingkat suku bunga. IETA juga menerima masukan berharga dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia.
IETA 2017 memberikan banyak masukan berharga, termasuk temuan bahwa bauran produksi listrik Indonesia pada tahun 2050 mungkin akan sangat berbeda dibandingkan dengan kondisi yang ada saat ini. Temuan utamanya adalah biaya teknologi energi terbarukan akan turun drastis karena adanya peningkatan drastis terhadap produksi global dan pengembangan teknis. Bila para penyusun rencana dan investor di bidang listrik mampu mengelola dan beradaptasi secara efektif terhadap transformasi energi tersebut, maka estimasi biaya terkini dari berbagai macam teknologi produksi listrik akan diperlukan.
People
Outputs
Publickasi
- Modelling and Optimisation of a solar PV household with battery storage, R. Gawler, A. Liebman, Technical report.
- Modelling and Optimisation of a solar PV household with battery storage R. Gawler, A. Liebman to be submitted to Applied Energy journal, Elsevier
- Short-term residential load forecasting: Impact of calendar effects and forecast granularity”, Lusis, Peter; Khalilpour, Kaveh Rajab; Andrew, Lachlan; Liebman, Ariel; Applied Energy, 205, 654-669, 2017, Elsevier
- Transdisciplinary Research Methods in Community Energy Development and Governance in Indonesia: Insights for Sustainability Science’ (with S Thomas et al.) Energy Research & Social Science (July 2018)
- Social Approaches to Energy Transition Cases in rural Italy, Indonesia and Australia: Iterative Methodologies and Participatory Epistemologies’ (with M Sarrica et al.) Energy Research & Social Science (July 2018)
- Landscape-Lifescape: A Context and Risk Analysis for Nine Districts in Lombok, South Sulawesi and Sumba Island (with P Adams & G Langford). Green Prosperity Project (2017)
- Notes on the Anthropology of Electricity in Context of Remote-area Electrification Projects in Indonesia and Other Countries (W P Semedi & A Liebman), Proceeding of the Sixth International Symposium of Jurnal Antropologi Indonesia (2016)
- 100% renewable electricity in Australia, Andrew Blakers, Bin Lu, Matthew Stocks 2017, Energy, vol. 133, 15 August 2017, pp. 471-482, ISSN 0360-5442, http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0360544217309568
- Geographic information system algorithms to locate prospective sites for pumped hydro energy storage, Bin Lu, Matthew Stocks, Andrew Blakers, Kirsten Anderson 2018,, Applied Energy, vol. 222, 15 July 2018, pp. 300-312, ISSN 0306-2619, https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0306261918305270
- Landscape – Lifescape: a context and risk analysis for nine districts in Lombok, South Sulawesi and Sumba Island, Liebman et al report
- “Regulatory and policy context for decentralised electrification and microgrid development in Indonesia” (Prest ANU, Wibisana UI, Widnyana ANU, Susanto), Asia Pacific Journal of Environmental Law, forthcoming.
- “Indonesia’s Solar Feed-in Tariff Law: Will it Break Through the Barriers? Critical analysis of current regulatory frameworks to encourage investment in solar PV in Indonesia” James Prest, Jinnie Widnyana, Andri Wibisana. Transnational Environmental Law, forthcoming.
- “Renewable energy in Indonesia: A Review of Law and Policy: Context and Challenges”, Journal of World Energy Law and Business, Prest Draft
- IETA report including LCOE Assessments for Indonesia, K. Kalirajan, A. Syed (ANU), 2018
- Tenaga surya kini sumber listrik terpopuler di duni, Blakers 2018
Conference presentations
- Regulatory and policy transformation for microgrid enablement, “Meningkatkan hukum, regulasi dan kebijakan untuk mengaktifkan dan memfasilitasi microgrids energi terbarukan” Australia Indonesia Centre Energy Cluster Workshop, Australia Indonesia Centre Summit, Presentation at Universitas Airlangga, Surabaya, 24 August 2016.
- “What’s Blocking Solar PV in Indonesia? Will the new FIT law work?” Australian Photovoltaic Institute 2016 Asia-Pacific Solar Research Conference, ANU 30 November 2016.
- “Critical analysis of current regulatory frameworks to encourage investment in solar PV in Indonesia”, Innovations Seminar Series, School of Regulation and Global Governance (Regnet), ANU, 11 April 2017
- “Law and Policy to Encourage Renewable Energy Microgrids in Indonesia“, International Tropical Renewable Energy Conference, University of Indonesia, 23 November 2017.
- Energy Technology Assessment to enable uptake of renewables, I. Skryabin presentation at the Asia Clean Energy Forum, ADB, The Philippines, Manila, 2017