Studi Dampak Sikap Australia-Indonesia – Historis (2015)

Laporan ini bertujuan untuk membangun pemahaman yang lebih kompleks tentang opini warga Australia tentang Indonesia dan alasan yang mendasarinya, disertai dengan dampak dari sikap publik terhadap hubungan bilateral. Laporan ini juga menganalisis data dari tahun 1940-an hingga saat ini untuk menentukan tren jangka panjang sikap Australia terhadap Indonesia, dan sejauh apa tren tersebut memengaruhi hubungan saat ini. Data polling selamat enam dekade digabungkan dengan penelitian kualitatif dari humaniora dan ilmu sosial, analisis pustaka yang meneliti dampak opini publik pada kebijakan luar negeri, serta wawancara dengan tokoh-tokoh kunci dari sektor pemerintah, akademisi dan think tank. Hasilnya adalah analisis holistik mengenai opini warga Australia tentang Indonesia, alasan mereka bersikap demikian, dan bagaimana persepsi populer penting secara politis dalam hubungan Australia-Indonesia.

Temuan utama

  • Analisis terpadu dari polling umum dan penelitian kualitatif/historis tentang sikap publik mengungkapkan bahwa pandangan Australia tentang Indonesia secara mengejutkan stabil dan sedikit berkontradiksi. Banyak warga Australia mengungkapkan bahwa mereka ingin memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Indonesia tetapi pada saat yang bersamaan juga memiliki kecurigaan dan kecemasan yang mendalam bahwa Indonesia merupakan ancaman bagi keamanan Australia.
  • Perasaan tidak aman tentang kebangsaan dan kapasitas pertahanan Australia merupakan faktor utama yang menimbulkan kecemasan terhadap Indonesia.
  • Kecemasan ini diperparah oleh ketidaktahuan yang meluas tentang masyarakat Indonesia dan asumsi (salah) yang tersebar luas bahwa Indonesia merupakan negara militer dan mungkin ekspansionis. Image yang dominan adalah pada saat Indonesia berada di bawah pemerintahan otoriter dan kurangnya kesadaran akan demokratisasi Indonesia sejak tahun 1998 berarti bahwa image tersebut masih terus melekat.
  • Sikap warga Australia terhadap Indonesia terkait dengan kekhawatiran historis yang mendarah daging tentang Asia sebagai Australia yang Lain. Sikap ini dipengaruhi oleh penggambaran di media dan pernyataan publik oleh politisi dan pembuat kebijakan, oleh produksi budaya, dan oleh hubungan pribadi langsung, terutama melalui travel dan pariwisata.
  • Sikap warga terhadap Indonesia berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap kebijakan luar negeri Australia. Walaupun para pembuat kebijakan menyangkal bahwa mereka terlalu dipengaruhi oleh opini publik, pernyataan sikap negatif yang semakin menguat terhadap Indonesia telah memengaruhi cara pemerintah mengelola berbagai masalah, termasuk yang berkaitan dengan warga Australia yang harus menjalani sistem peradilan Indonesia dan perlakuan terhadap ternak yang diekspor ke Indonesia. Pendapat negatif yang bertahan lama juga mewariskan ketegangan dan ketidakpercayaan yang berkelanjutan dalam hubungan bilateral. Akan tetapi, opini publik Australia juga telah memfasilitasi hubungan positif, melalui simpati terhadap Tsunami Asia 2004 (sebagai salah satu contoh) yang mendasari keputusan Australia untuk memberikan bantuan kepada Indonesia.

Rekomendasi utama

  • Indonesia telah menjadi titik fokus keresahan yang mendalam tentang kapasitas pertahanan Australia. Laporan ini merekomendasikan penelitian untuk menyelidiki penyebab rasa tidak aman warga Australia dan alasan kenapa perasaan tersebut masih muncul meskipun kondisi damai dan stabil secara Saran lain adalah agar retorika politik yang menekankan narasi ancaman atau rasa tidak aman diredam
  • Laporan ini merekomendasikan agar pembuat kebijakan Australia bersikap realistis tentang sifat opini publik Australia, mengakui bahwa kewaspadaan warga Australia terhadap Indonesia membatasi hubungan kedua negara.
  • Polling opini publik tentang Indonesia memberikan hasil yang konsisten selama beberapa dekade. Penambahan sumber daya yang didedikasikan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor penyebab dan faktor pendorong persepsi akan lebih bermanfaat daripada sekadar mengulangi polling. Investasi yang lebih besar untuk penelitian sejarah dan studi budaya/media direkomendasikan untuk membantu menjelaskan faktor-faktor yang mendorong sikap Australia terhadap Indonesia.
  • Dengan mempertimbangkan efek mediasi terhadap pendapat warga tentang travel, program-program yang mendorong travel dan hubungan antara warga Australia dan Indonesia perlu didukung. Untuk menghindari risiko tercampurnya pengalaman berpergian ke Bali dengan Indonesia, program-program ini harus bertujuan untuk memperkenalkan warga Australia ke bagian lain dari

Penelitian ini diterbitkan pada bulan November 2015 dan Dr Sobocinska mempresentasikan hasil temuan pada Australia-Indonesia Attitudes Seminar, yang diselenggarakan oleh Monash University di bulan Mei 2016.

People

  • User Image


Outcomes

Laporan

Sobocinska, Agnieszka (2017): Australia-Indonesia Attitudes Impact Study – Historical.pdf (Studi Dampak Sikap Australia-Indonesia – Historis).figshare. Paper. https://doi.org/10.4225/03/589a5094881a7

Dr Sobocinska mempresentasikan hasil temuan pada Australia-Indonesia Attitudes Seminar di bulan Mei 2016. https://youtu.be/_iiTpqLFRDM

Artikel jurnal ilmiah

Agnieszka Sobocinska (2017) ‘Measuring or Creating Attitudes? Seventy Years of Australian Public Opinion Polling about Indonesia’ (Mengukur atau Menciptakan Sikap? Polling Opini Publik Australia tentang Indonesia selama Tujuh Puluh Tahun), Asian Studies Review, 41:3,371-388.

https://doi.org/10.1080/10357823.2017.1334041

Media

https://arts.monash.edu/research/engagement/engaging-asia/